ABOUT US

Foto saya
WE ARE THE SAXOPHONE. yeah, x-7 (read:sepuluh tujuh) wanna be goldgeneration. give the best for class, school (read: SMANSA) and all peoples aroun the world :D

NIQUX 4 part 1

Jumat, 27 Agustus 2010

Aku Ingin Eksis
by; Jane tepiani Kadar
         
               Nathan cewek biasa yang selalu punya mimpi jadi anak yang eksis, gaul, dan banyak di kenal oleh teman-teman di sekolahnya. Dan ia ingin sekali bergabung dengan gank bernama ‘beautiful girls’, itu adalah gank yang paling terkenal di sekolahnya, yang anggotanya ; Angel, Pauline, Jessica dan pricilla. Oh ya, Nathan juga ingin sekali dekat dengan cowok yang paling ganteng dan populer di sekolahnya itu. Tetapi nasib Nathan beda dengan teman-temannya yang lain. Nathan bukan anak yang semudah meembalikkan telapak tangan untuk hangout, gabung bersama teman-teman yang tidak jelas,       menghamburkan uang untuk jalan-jalan atau untuk shopping. “bisa di pecat jadi anak deh kalo aku sampai melakukan hal itu” pikirnya dalam hati. Ya benar, orangtua Nathan tidak pernah membebaskan anaknya itu. Orangtua Nathan ingin mendorong anaknya itu di bidang akademik saja. Padahal dari dalam hati Nathan, ia BOSAN! Ia ingin sekali ada sedikit kebebasan dalam hidupnya itu, karena ia berfikir, ia masih muda dan ingin mencoba hal baru. Dan ia hanya ingin merasakan apa yang teman-temannya rasakan. Nathan mencoba mendekati gank eksis itu, tapi memang ia sadar ia takkan pernah bisa seperti mereka. Nathan menarik nafasnya dalam-dalam dan mulai berbicara kepada anak-anak gank itu. “emm.. per... permisi, teman-teman bolehkah aku ikut gabung bersama kalian?” dengan tergesa-gesa ia mengucapkan kata-kata yang tidak mungkin anak baru katakan pada temannya yang sudah lama di sekolah itu. Ya Nathan memang anak baru di sekolah itu. Anak-anak gank itu hanya memperhatikan Nathan sinis dan tak lama mereka tertawa dan lalu meninggalkan Nathan sendirian, Nathan merunduk lemas. Nathan tidak pernah menyangka mereka akan menyepelekannya begitu saja. Akhirnya Nathan kembali ke kelasnya dan diam tak menyangka. Sahabat kecilnya Nathan bernama Indah bertanya pada Nathan, “kamu kenapa?” Nathan hanya berkata, “biarkan aku sendiri saja, aku sedang tidak mau di ganggu oleh mu”. Akhirnya Indah mengerti dan langsung meninggalkan Nathan. Saat pulang sekolah, Nathan papasan dengan cowok idolanya yaitu Jason. Nathan ingin sekali menyapanya tapi naas!! Ternyata Jason sedang bersama gank beautiful girls, akhirnya urung sudah niat Nathan untuk menyapa Jason.
    Keesokan harinya, Nathan kembali ke sekolah. Kejadian kemarin siang ia lupakan, agar semangatnya tidak hancur begitu saja. Nathan memang sangat mengagumi Jason. Tiba-tiba Jason datang ke kelas Nathan dan Jason menawarkan menjadi cheeleaders basket. Nathan pun sangat semangat, karena disitu ia bisa bertemu dengan Jason dan ia berharap bisa dekat dengan Jason. Nathan pun mengambil formulir dan segera mengisinya. “oke, tanggal 20 kalian mulai latihan ya. Karena tanggal 31 tim basket kita mulai tanding” kata Jason. Wajah Nathan berseri-seri “lebih cepat, lebih baik” fikirnya. Tapi tiba-tiba Nathan ingat bahwa orangtuanya sampai kapanpun tidak akan pernah mengizinkan mengikuti acara itu . Wajah Nathan berubah 180 derajat, ia sangat ingin mengikuti itu. “Oh ya!!” dan Nathan ingat sesuatu, orangtuanya sedang ada meeting di luar negri selama 2 bulan. Ah, leganya hati Nathan saat itu. Nathan langsung tertawa bebas dan puas!
    Saking senang dan bahagianya Nathan datang sangat pagi ketempat latihannya, ia sangat bersemangat mengikuti latihan itu. Ia berlatih secara serius dan semangat tentunya. Temannya Indah sangat aneh melihat tingkahnya Nathan, memang Indah tau betapa Nathan mengagumi Jason. Akhirnya Nathan pun berlatih. Sampai suatu ketika, 1 hari sebelum pertandingan basket itu di mulai, pelatih yang kebetulan alumni sekolah itu sedang mengatur semuanya. Dan tiba-tiba gank beautiful girls datang, mereka berbicara pada pelatih cheers itu. Daaaaaan “oke, bagi yang namanya saya sebut tolong mengerti. Ini bukan kesempatan kalian untuk menampilkan diri di pertandingan basket nanti, masih ada tahun depan. Dan yang namanya saya panggil harap maklum. Oke Sila, Denisa, Debora dan Nathan kalian tidak dapat mengikuti cheers di pertandingan itu”. Kraaaaak.. betapa hancurnya hati Nathan saat itu. Ia merunduk lemas dan berlari ke kamar mandi sambil menangis, ia tak pernah menyangka mengapa dirinya bisa di tolak untuk pertandingan nanti padahal, Nathan sudah berusaha keras untuk latihan DEMI JASON. Nathan masih menangis tersedu-sedu, tiba-tiba Indah menyusul Nathan dan mencoba menenangkan Nathan.
“kenapa harus aku?”
“sudah jangan sedih! Kalau kamu mau, kamu bisa gantikan posisi ku nanti di cheers”
“tidak! Kamu pun sangat mengnginkan menjadi cheers kan? Sudah, aku tak apa-apa”
“kenapa kamu selalu menutupi kesedihan mu than? Aku tau, kamu terluka, kamu tertekan!”
Nathan memeluk erat Indah, ia menangis sekencang-kencangnya. Setelah tenang, ia kembali ke kelas. Dan saat itu ia mendengar bahwa gank beautiful girls lah yang menggantikan posisinya di cheers, padahal mereka sama sekali tak pernah mengikuti latihan. Dan Nathan mulai panas dan mulai tak menyukai gank itu.
    Nathan tidak putus asa menjadi anak yang gaul dan eksis, ia mulai membuka internet dan membuka facebook anak-anak beautiful girls. Ia menatap heran dan aneh. “apa harus aku seperti itu?” fikirnya dalam hati. Setelah puas melihat, Nathan membuka facebook Jason. Ia tersenyum dan membayangkan bagaimana jika ia bisa menjadi team cheers dan tentunya dekat dengan Jason. “ARRGGHH SUDAHLAH, HANYA MIMPI”. Keesokan harinya Nathan melihat mading, ia melihat isinya tapi paling banyak mading itu berasal dari gank beautiful girls, ia melihat heran mading itu. Saat ia berjalan melewati koridor, ia berpapasan lagi dengan Jason yang sedang berjalan sendiri. Ia menatap Jason dan langsung tersenyum. Betapa kagetnya Nathan ketika Jason membalas balik senyumnya dan berkata “hai”. Nathan menatap Jason dengan tatapan kosong. Dan Jason melanjutkan kata-katanya “kamu ikut cheers itu kan? Apa kamu sudah latian?”. Wajah Nathan langsung berubah saat Jason mengatakan hal tentang cheers itu, rasanya ia ingin membom sekolahnya ~.~! nathan tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya saja. “umm maaf, aku harus segera ke perpustakaan karena harus mengambil buku ips ku yang tertinggal daaah”. Nathan segera berlari menuju perpustakaan, Jason hanya melepas kepergiannya dengan tanda tanya yang besar di wajahnya.
bagaimana kisah selanjutnya?? lihat posting berikutnya ;D

0 komentar:

Posting Komentar