BAYANG SEMU
By : Relieta Muizzu P.
Aku bukan putih
Berjalan pun tertatih-tatih
Ditinggalkan oleh yang terkasih...
Yang tersisa hanya tatapan dingin dan welas asih
Hei, aku bukan pula hitam
Aku tak sepekat dinginnya malam
Aku terus mendaki tebing yang curam
Meski kutahu di atas juga suram
Hhh... Ilusi! Khayalan! Mimpi!
Ah, Aku tak lebih dari sekedar bayang-bayang
Sendiri, sendiri, selalu sendiri dan sepi
Mungkinkah aku telah hilang?
Lantas mengapa derita ini tak bertepi?
Aku yang lenyapkan pagi cerah dan sinar mentari itu
Tak bisakah kudapatkan kembali?
Aku yang mengundang malam-malam sepi, pekat, nan kelam itu
Tak bisakah kulenyapkan kembali?
Aku bukan putih, bukan pula hitam
Aku bukan siluet ataupun bayang-bayang
Aku ingin kembali pada semilir angin pagi yang membelaiku
Ingin pergi dari deraan mimpi kelam yang menghantuiku
Tak bisakah kau ulurkan tanganmu?
Kali ini akan kuraih dengan hangat dan pasti
Aku takut terjatuh ke dalam sepi hitam kelam nan pekat
Tatap aku, aku bukan bayang-bayang!
Bukan hitam, meski tidak putih...
0 komentar:
Posting Komentar