Aku Bukan Bayang-Bayang
Sepi kini membelenggu
Terperangkap aku dalam pekat
Menatap mereka pun aku tergugu
Tatapan tajam dan dingin terus melekat
Dia hanya bayang-bayang lapar!
Oh, mereka kira aku sudah pudar
Aku memang tak bersinar
Hanya mampu mengumbar senyum hambar
Aku si terdakwa, yang merampas cahaya mentari dari hariku
Aku si terdakwa, yang membawa mendung ke hariku
Aku si terdakwa , yang memohon pagi cerah untuk kembali padaku
Aku si terdakwa , yang ingin mengusir pekat dari hatiku
Gapai aku dalam gelap sebelum suram semakin pekat
Hatiku terus merintih dengan pedih dan perih
Tinggalkan aku wahai sepi dan penat!
Aku ingin jauh dari tangis sepi dan rintihan nestapa
Aku ingin kembali pada seberkas cinta yang hangat
Aku sedang melangkah meninggalkan hari-hari suram
Gapai aku wahai kawan!
Aku bukan bayang-bayang!
0 komentar:
Posting Komentar